Pages

Agra


Hai adik, saya tau persis bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayang, bahkan saya tau persis bagaimana rasanya harus melupakan seseorang yg mengisi hati kita untuk bisa melihat sekilas senyum bahagia dari orang lain. Itu semua sakit, terlalu sakit hingga mulut saya pun akan membungkam erat sekali tanpa sepatah katapun yang bisa keluar untuk mendeskripsikan betapa sakitnya itu, karena deskripsi dari rasa sakit itu terlalu rumit untuk bisa dipecahkan dengan logika jadi akan percuma jika dijelaskan.

Rasanya saya tidak akan kuat bila harus melihat kamu merasakan hal yang sama yang pernah saya rasakan dulu, terlalu menyakitkan untuk saya melihat itu. Saya memang tidak pantas disebut sebagai kakak yang baik bagi kamu, tapi saya selalu ingin melihat kamu tersenyum manis seperti saat kamu merasakan cintanya.

Kamu harus senang,harus! Saya mau kamu senang, sesenang saat kamu bersama ‘dia’. Saya tau kalau hanya dialah yang kamu cintai hingga saat ini, jadi tolong jangan paksakan hati kamu buat saya. Saya takut kalo kamu harus terluka lagi, saya takut kalo kamu harus merasakan sakit lagi…

Benci?


Saya diam bukan karna saya tak tau apapun,
Saya tak merespon bukan karna saya tak mengerti apapun
Saya diam karna saya hanya ingin mencoba untuk menghargai semua yang akan kamu lakukan…
Saya tak merespon karna saya hanya ingin membuat kamu nyaman akan semua yang ingin kamu lakukan…

Saya tau, kamu membenci saya bukan? Tapi maaf saya tidak membenci kamu
Jika dengan kamu membenci saya adalah hal yang paling baik yang bisa kamu lakukan, maka lakukanlah sebaik mungkin.

Saya tidak bisa membenci kamu walau sebesar apapun rasa benci kamu kepada saya, saya tak tau kenapa bisa seperti ini. Saya terlalu takut untuk bisa membenci mu layaknya seseorang yang sudah membuat saya terjatuh lagi, saya masih sangat kaget dengan semua yang telah terjadi…

Ketika kamu bilang kamu benci saya, hal yang pertama saya lakukan hanya terpaku diam dengan sejuta tanya yang hinggap di hatikecil saya ini, saya bingung….saya takut….takut kalau kamu benar-benar membenci saya….

Mungkin ini akan menjadi kata-kata terakhir dalam posting ini
“hai adik manis, saya tetap sayang sama kamu dengan semua rasa benci yang telah kamu luapkan pada saya”

Tak Berani



Kamu berubah dan kamu tau itu.....
Saya sendiri, dan kamu juga tau itu.....
Saya terluka, dan inilah yg kamu tidak tau....

Mungkin karna saya tak pernah menampakan itu di depan kamu, dan karna kamupun tak pernah menampakan dirimu di depan saya...

 Tapi dibalik alasan itu sebetulnya ada hal lain, yaitu karna saya tak ingin membuat "dia" merasa tidak enak dengan saya. Saya ingin "dia" tetap menjalankan apa yang bisa membuat hatinya senang tanpa harus merasa tidak enak kepada saya, karna saya akan sangat senang ketika "dia" bisa merasakan senang pula. Meski itu berarti saya harus melewati proses "pengorbanan" yg menguras hampir semua perasaan dan kesabaran saya...

 Saya suka ketika melihat "dia" menulis beberapa kata manis yg sedang ia alami bersama "kamu" di sebuah social network, bahkan saya juga suka ketika melihat "dia" dan "kamu" yg sedang bersendau gurau di social network tersebut. Suka disini ada 2 hal, pertama suka dalam artian senang dan yg kedua suka dalam artian 'suka sakit hati'. Tapi kali ini saya ingin jujur, bahwa hati kecil saya menjerit ketika melihat itu semua. Bahkan jika bukan karna saya sedang bersandar mungkin saya akan terjatuh sambil tetap mempertahankan senyum kepasrahan tersebut.

Tapi saya mulai terbiasa dengan semua rasa sakit itu, mungkin karena saya terlalu sering merasakan semua itu. Saya tau “dia” pasti sangat nyaman ketika melakukannya, saya juga tau bahwa “kamu” pun nyaman untuk bisa seperti itu. Maka itu saya tidak berani mengusiknya meski hanya sedikit, jangankan untuk mengusiknya, untuk mengatakan bahwa saya sakit-pun saya tak berani.

This is Past



Postingan saya kali ini adalah tentang "dulu", saya mencoba untuk mengingat sebagian cerita "dulu" dengan berlinang kata-kata getir yg menghujat hati saya…

Kalian tau mengapa? Karna saya merasa bahwa saya kurang pantas untuk mengingat itu, karna saya takut akan memberikan dampak buruk bagi hati seseorang. Entah siapapun orang itu, saya minta maaf sebelumnya jika ketika membaca ini kamu merasa tersakiti…

Ketika saya berkata tentang "dulu", maka secercak harapan timbul dari sekumpulan gelap yg menutupi segalanya.
Harapan untuk bisa merasakan kembali "dulu" setelah semua lembaran kelam yg sudah terjadi sampai saat ini

Ketika saya mengekspresikan tentang "dulu", maka segelintir air mata pun mengendap dibawah senyuman manis yg selalu mengembang.
Air mata akan rasa sakit yg saya alami dalam sebuah sandiwara "menyenangkan" yg harus saya mainkan dengan mimik bahagia…

Ketika saya melakukan hal yg pernah saya lakukan "dulu", maka satu langkah kebelakang pun telah saya ambil setelah ratusan langkah maju tanpa gentar ke depan.
Satu langkah menuju masa lalu, yang itu berarti sebuah kemunduran dari semua kemajuan yang sudah saya lakukan dari semua kisah masa lalu yg menuntut saya untuk "tegar

Ketika saya merasakan tentang “dulu”, maka sekilat rasa nano-nano pun terasa di kerongkongan ini dari semua rasa yg menurut saya……flat, tak ada rasa apapun.
Rasa nano-nano yg berarti semua terasa campur aduk, sama seperti yg “kamu” lakukan “dulu” terhadap saya. Yaitu memberi rasa lain dari semua rasa yg tak pernah terasa apapun sebelumnya
Dan hanya ini lah yg dapat saya ingat dari semua yg telah terjadi “dulu”, mungkin memang terlihat tak berkesan, tapi akan sangat berkesan ketika kalian merasakannya…

useless


Siang itu saya menyendiri dengan ditemani alunan lagu One More Time-Kim Hyun Joong
Sesaat saya terdiam dan terpaku akan puluhan kenangan tentang masa lalu yg berputar-putar melintas bebas di dalam pikiran saya

Rasanya saya ingin mengambil satu kenangan untuk diingat, diingat secara utuh. Dengan semua yg telah terjadi saya masih ingin untuk mengingatnya, oke mungkin maksud saya adalah sangat ingin untuk mengingatnya

Tapi saya tak sanggup, karna saya tau bahwa kenangan itu hanya akan memberi dampak buruk bagi "semua" nya, tak terkecuali saya

Saya pun tetap terpaku bisu sambil tetap melihat puluhan kenangan itu berterbangan di pikiran saya dengan potongan-potongan kejadian dalam setiap kenangan yg membuat saya semakin ingin untuk mengingatnya, kali ini saya sangat ingin mengingat semuanya

Lagi-lagi waktu membuat saya harus kehilangan kesempatan, kesempatan untuk bisa memenuhi segelintir hasrat saya yg ingin sekali bisa untuk mengingat semuanya secara utuh

Mungkin memang akan selalu seperti ini, dihalangin dan dipisahkan oleh waktu...
Bahkan ketika saya hanya ingin untuk mengenangpun masih harus berhadapan dengan sang waktu...
Karna waktu pula kenangan itu pun terbang bebas dan keluar dari lintasan pikiran saya. Apa mungkin kenangan itu terbang ke dalam pikiran "nya" ? Atau itu hanya sekedar pikiran asal semata? Baiklah mari kita akhiri saja, kenangan itu akan terbang tinggi dan akan pergi nan jauuh disana. Dan kenangan-kenangan itu akan terjebak di satu lereng hitam yg membuat semua kenangan itu takan pernah kembali...

Happy ending bukan? Hahaha begitu lah happy ending yg selalu saya temui di persoalan yg seperti ini, happy ending yg tertuju untuk orang lain dan memaksa jiwa saya untuk tetap berkata bahwa itu memang "happy ending" :'D

Gue dan Ripdoy ^^

Sekarang gue sama ripdoy (rifda) lagi dalam keadaan yang sama..
Keadaan dimana kita ngerasain kebebasan yang dilahirin dari suatu kesedihan..
Dan sama-sama untuk mulai ngelakuin sesuatu yang kecil, buat ngebuat semua terasa indah walau terlihat sakit ^,^
Apa yang kita lakuin itu ternyata itu ternyata ngebawa sebuah perubahan besar yang sangat dirasakan sama hati dan perasaan ini…

Sebuah kebebasan…
Sebuah kebebasan yang susah buat diungkapin sama kata-kata..
Ini itu rasa bebas yang bener-bener ngebuat kita excited sama hidup kita..
Kita mulai ngerti arti dari suatu kesenjangan yang ternyata ngebawa suatu sisi yang sekiranya bisa buat kita senang…

Gue suka sama persahabatan ini…
Persahabatan yang sama-sama mau belajar buat melangkah lebih maju…
Ini hidup kita! Jadi kita yang harus menangin hidup ini! Yeay!!! Hahahahah
Jangan malah dikalahin sama semua fase kehidupan itu :D

Apapun itu, pasti ada dampak atau sisi positifnya
Dan itulah yang kita rasain sekarang! Hahahahah
Masalah itu bukan sesuatu yang harus dijadiin beban pikiran, tapi harusnya karna adanya masalah itulah kita bisa makin mengerti arti dari perjuangan..
Perjuangan buat bikin semua masalah itu kerasa jauh lebih ringan dan bisa buat kita  semakin menghargai hidup ini…
Hidup ini tuh indah banget dengan semua kesenjangan dan perjuangan yang udah kita lakuin!!

Mungkinkah??




Semuanya dimulai pada hari itu…
Hari dimana dia mulai memberi sedikit perhatiannya padaku…
Jujur aku pernah mencintainya…
Aku pernah benar-benar mencintainya…
Sungguh… Aku pernah sanggat mencintainya….
Sanggat-sanggat mencintainya…
Dengan setulus hati ini aku bersumpah bahwa aku memang pernah mencintainya dengan sungguh-sungguh…
Dan jujur aku pernah menyesal karma telah pergi dari dirinya…
Menyesal sekali…. Bahkan sanggatlah menyesal…..
Entah apa yg kurasakan saat ini,tapi itulah perasaanku dulu..
Saat semuanya masih belum seperti ini…
Saat semuanya belum menjadi sangat membinggungkan untukku…
Saat semuanya masih dalam tahap yang bisa kukendalikan…
Dan akhirnya sekarang…
Inilah kita…..
Dengan semua jarak yang telah kita buat hingga seperti ini….
Terlalu luas ruang untuk aku berlari-lari diantara jarak itu…
Bahkan akupun tak akan sanggup untuk berjalan menyusurinya agar bias melihat akhir dari jarak itu …..
Karna ku yakin itu sanggat-sanggatlah luas…
Memang akulah yang salah karna telah memulai untuk membuat jarak itu…
Tapi apa harus seperti ini???
Apa harus seluas inikah jarak antara kita??
Atau inilah hukuman yang kau beri atas semua kesalahan ku??
Harus seperti inikah hukumannya??
Bisakah kau ganti hukuman itu dengan yang lain….
Jika boleh aku memilih hukumannya…
Akan ku pilih hukuman untuk terus mencintai mu…
Tanpa batas dan tanpa akhir…
Itu adalah hukuman yang akan ku pilih untuk memperbaiki semuanya…

Ini Kisah Kami

"KU PUNYA HATI BUKAN TUK DISAKITI"-Judika(bukan dia tapi aku)

Lirik itu...
Siapapun pasti setuju akan lirik itu....
Lirik yang ngandung keinginan banyak orang diluar sana.....
Kita punya hati, tapi bukan buat disakiti..
Tolong dipahami, bukan disakiti...
Tolong dimengerti, bukan dilukai..
Saya dan mereka...
Kami semua...
Tidak adayang ingin untuk disakiti..
Jadi tolong...
Jangan sakiti hati kami..
    Kami tak pernah memilih untuk mencitai kamu, tapi hati kami yang memilih itu..
jadi jangan salahkan kami jika suatu saat nanti kami berhenti mencitai kamu karna hati kamipun akan sangat lelah untuk tetap bertahan dari semua rasa sakit itu. hati kami bukan terbuat dari baja yang kebal akan semua terpaan, hati kami hanya sebuah organ biasa tapi mampu merasakan hal yang sangat luar biasa yaitu CINTA.
kamu tak tau betapa sakitnya hati kami karna kamu tak akan ingin tau tentang hal itu! karna kamu hanya peduli dengan diri kamu dan hati kamu seorang!
     Lelah,mungkin itu yang selalu kami rasakan. tapi entah apa yang membuat kami tetap bertahan dan menunggu sebuah keajaiban datang dan mengubah segalanya menjadi apa yg telah kami impikan sejak dulu.
tapi tak semua itu kami lakukan selamanya,karna kami juga butuh DICINTAI bukan hanya MENCITAI!!!
     Rasanya jika hati ini bisa kami atur sesuai dengan apa yang kami mau. Maka hal pertama yang akan kami lakukan adalah tidak mencitaimu lagi, bukan karna kami benar-benar tak cinta, tapi karna kami sudah terlalu lelah menahan semua rasa yang selama ini kami rasakan. Dan ketika itu telah kami lakukan maka hal kedua yang akan kami lakukan adalah berbisik kepadamu sambil berkata "aku tetap mencintaimu, hanya saja aku berenti untuk melakukan itu". Dan saat semua itu telah kami lakukan, maka selanjutnya adalah pergi dari dunia ini. Karna kami tak akan mampu hidup bila kami tak mencintai mu :')

Cerita Dulu

Disini…..
Sekarang….
Dan selamanya…..
Saya akan berdiri sambil terus berkata “lupakan…..lupakan….lupakan….dan lupakan”
Karna itu adalah satu-satunya hal yang harus saya lakukan saat itu, yaitu melupakan kamu. Bukan kemauan saya, tapi kemauan mereka. Bukan keinginan saya, tapi hasrat merekalah yang berkeinginan untuk saya melupakan kamu.
Boodoh memang jika saya harus rela melupakan kamu yang jika saya boleh jujur merupakan orang pertama yang mampu membuat saya mengerti arti cinta. Tapi memang itu yang harus saya lakukan, karna hanya dengan itu saya bisa merasa tidak bersalah lagi dengan dia. Merasa bersalah karna telah merebut kamu dari dia yang telah sekian lama menunggu dan tetap mencintai mu, maaf karna saya pernah mengambil kamu dari dia.  
Jadi sekarang dan semoga untuk seterusnya, saya akan terus mencoba mengabulkan apa yang mereka minta, selama itu bisa menebus semua rasa bersalah saya pada dia. Memang tak akan menjadi sebuah keistimewaan pada diri saya, tapi pasti akan menjadi sebuah kemenangan bagi dia...
Sebetulnya saya pun tidak mengerti akan semua hal yang telah terjadi di anatara “KITA DULU” sehingga dapat membuat banyak orang menginginkan saya untuk melupakan itu semua, tapi saya berusaha seakan-akan saya lah yang paling mengerti semua yang telah terjadi itu. Karna saya tak ingin mereka menghancurkan saya dengan semua omongan dan juga tindakan-tindakan mereka yang seakan-akan mengerti semuanya. Jadi saya harus selalu mencoba lebih mengerti dari mereka karna saya tidak ingin mereka membuat saya jauh lebih hancur dari sekarang karna telah membuat saya harus melupakan kamu…..
            Saya memang tak mengerti apapun tentang tujuan dari keinginan mereka, tapi saya tau kenapa saya harus melupakan kamu. Karna DIA, karna dia yang jauuuhhh lebih pantas denganmu dan karna dia yang lebih bisa menyayangimu lebih dari saya melakukan itu DULU…..
            DULU, semua seakan hampir sempurna, tapi karna’itu’ semua berakhir tanpa sisa. Tapi waktu membuat semua itu lebih hancur… hancur tanpa bekas, tak sedikitpun disini yang tersisa. Sekalipun saya berusaha untuk menyisakan sedikit saja untuk dikenangm itu semua percuma. Saya tidak bisa, karna toh kamu pun tak pernah punya keinginan untuk bisa menyisakan sedikit kenangan yang telah kita buat DULU. Dan karna saya tau, dia tidak ingin saya menyisakan apapun untuk dikenang, karna mungkin suatu saat nanti saya bisa menghancurkan hubungan ‘kamu’ dan ‘dia’ hanya karna sedikit kenangan itu….